JAKARTA – Komisi XIII DPR dukung Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi memberikan
tunjangan untuk petugas imigrasi yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan dan terluar
Indonesia. Hal itu disampaikan sebagai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XIII
DPR RI pada Senin (24/02/2025). Rapat tersebut membahas pelaksanaan tugas dan fungsi
imigrasi khususnya dalam pengawasan orang asing dan pemberantasan tindak pidana
perdagangan orang (TPPO). Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam
menyebutkan, masih terdapat beberapa tantangan dalam menjaga kedaulatan negara di bidang
keimigrasian yang harus diselesaikan.

“Setiap wilayah kerja imigrasi memiliki tantangannya masing-masing. Di Kepulauan Riau,
misalnya, 96% wilayah kerja didominasi laut. Untuk melakukan pengawasan orang asing,
petugas kami harus menempuh perjalanan dengan waktu tempuh yang bisa mencapai 33 jam
dengan menggunakan kapal patroli yang kondisinya kurang prima,” tutur Plt Dirjen Imigrasi.
Di Kalimantan, lanjut Godam, petugas harus menempuh perjalanan darat hingga 18 jam
dengan anggaran operasional terbatas. Sementara di Aceh, isu penolakan masyarakat
terhadap pengungsi memerlukan solusi regulasi yang lebih tegas dan praktis.

Sedikit berbeda dari kawasan barat, tantangan pada Kantor Imigrasi di wilayah Indonesia
Tengah dan Timur adalah dalam pengawasan kedatangan orang asing serta pencegahan tindak
pidana perdagangan orang (TPPO). Wilayah ini memiliki banyak pintu masuk dan keluar tidak
resmi sehingga menimbulkan kerawanan di wilayah perbatasan, meningkatkan risiko
pelanggaran keimigrasian serta ancaman terhadap ketertiban umum. Konsentrasi tinggi warga
negara asing di Bali, resistensi masyarakat terhadap tenaga kerja asing di proyek strategis
nasional di Sulawesi dan Maluku Utara, serta keberadaan pengungsi jangka panjang di
Sulawesi Selatan menjadi isu yang mengemuka. Selain itu, juga terdapat permasalahan terkait
dengan keberadaan undocumented persons di Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur, serta
kerawanan di wilayah perbatasan seperti NTT, Maluku, dan Papua akibat banyaknya jalur tidak
resmi

“Dengan wilayah kerja yang mencakup garis pantai sepanjang 108.000 kilometer dan lebih dari
17.000 pulau, kami menyadari betapa menantangnya tugas dan fungsi keimigrasian yang kami
emban. Oleh karena itu, kami memohon perhatian dari anggota dewan yang terhormat untuk
memfasilitasi kebijakan pemberian tunjangan khusus kepada petugas kami, terutama mereka
yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan, dan terluar Indonesia,” ujar Godam.

Tidak hanya itu, Godam mengemukakan kondisi lainnya di antaranya adalah keterbatasan
administratif, teknologi informasi, serta koordinasi antarinstansi dalam pengawasan
keimigrasian. Beberapa kantor wilayah di wilayah timur masih membawahi lebih dari satu
provinsi, seperti di Kalimantan Timur dan Papua, yang memperumit efektivitas pengawasan.
Selain itu, ancaman keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Papua Barat,
dan Papua Barat Daya turut menghambat operasional kantor imigrasi di wilayah tersebut.

Menanggapi Ditjen Imigrasi, Pimpinan RDP
dari Komisi XIII DPR, Dewi Asmara menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi dari para
anggota komisi yang mendukung optimalisasi kinerja petugas Imigrasi.

“Komisi XIII DPR RI mendorong Imigrasi agar melayani dengan baik namun tetap tegas,
meningkatkan pengawasan di wilayah wisata, industri dan pertambangan agar tidak ada
penyalahgunaan visa. Ditjen Imigrasi juga harus memberikan perhatian khusus terhadap satuan
kerja di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) dalam pemenuhan administrasi, sarana
prasarana, sumber daya manusia serta pemberian tunjangan kinerja,” tutur Dewi.

Dewi juga meminta agar Ditjen Imigrasi meningkatkan koordinasi intelijen dan pengawasan
untuk memastikan orang asing yang masuk, tinggal dan bekerja di Indonesia sudah sesuai
dengan prosedur yang berlaku

“Kami berharap setelah RDP ini, Ditjen Imigrasi dapat diberikan ruang untuk menyejahterakan
petugas di wilayah terluar Indonesia yang risiko kerjanya tinggi. Selain itu keperluan operasional
untuk bekerja di medan yang sulit juga dapat terpenuhi dengan baik,” pungkas Plt Dirjen
Imigrasi.

Pati, 17 Februari 2025 – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati menggelar apel pagi yang diikuti oleh seluruh pegawai, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor dan dipimpin oleh Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Keimigrasian, Ridwan.

Dalam amanatnya, Ridwan menekankan pentingnya disiplin, profesionalisme, dan pelayanan prima dalam menjalankan tugas keimigrasian. Beliau juga mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk selalu menjunjung tinggi integritas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Sebagai garda terdepan dalam pelayanan keimigrasian, kita harus selalu menjaga etika kerja, meningkatkan kompetensi, serta bekerja dengan penuh tanggung jawab,” ujar Ridwan dalam sambutannya.

Apel pagi ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan serta menyampaikan informasi terkini terkait tugas dan kebijakan yang harus diterapkan oleh seluruh pegawai. Selain itu, apel pagi juga menjadi ajang untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pegawai guna mewujudkan pelayanan yang lebih optimal.

Kegiatan apel pagi berlangsung dengan tertib dan khidmat. Para pegawai mengikuti rangkaian acara dengan penuh perhatian dan antusiasme. Dengan adanya apel pagi ini, diharapkan seluruh pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati dapat terus meningkatkan kinerja serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Pati – Kantor Imigrasi Pati berpartisipasi dengan Squad Ormas Nusantara DPC Kabupaten Pati mengadakan kegiatan bakti sosial yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kodim Kabupaten Pati, Polresta Pati, Pemerintah Daerah Kabupaten Pati, Bapas Pati. Acara tersebut berlangsung pada hari Jumat, 7 Februari 2025, di Alun-Alun Pati.

Kegiatan bakti sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial serta mempererat hubungan antara instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Berbagai kegiatan bermanfaat pun dilakukan dalam rangka mendukung program-program sosial dan kemanusiaan yang menjadi fokus utama kolaborasi ini.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing instansi tersebut meliputi pembagian makanan dan minuman kepada warga sekitar, pemeriksaan kesehatan gratis, serta penyuluhan tentang pentingnya kepatuhan administratif dalam bidang imigrasi dan hukum.

Pernyataan Kepala Subag Tata Usaha Kantor Imigrasi Pati, Bapak Eko Pujianto
“Bakti sosial ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat. Kolaborasi antara berbagai elemen, seperti Kodim, Polresta, Pemerintah Daerah, Bapas dan Ormas Squad Nusantara, memberikan dampak positif yang besar. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat langsung, serta memperkuat sinergi antar instansi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara aparat pemerintahan dengan masyarakat, serta menunjukkan bahwa bersama-sama, berbagai pihak dapat mewujudkan lingkungan yang lebih peduli dan lebih aman. Dengan semangat gotong royong, kegiatan bakti sosial ini berhasil menyentuh banyak lapisan masyarakat di Kabupaten Pati. Kolaborasi yang terjalin antara berbagai pihak tersebut diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan Pati yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Semarang, 03 Februari 2025 – Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati, Ahmad Zaeni, menghadiri undangan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Tengah. Acara ini berlangsung pada Senin, 3 Februari 2025, dan dihadiri secara langsung oleh seluruh Kepala Kantor Imigrasi se-Jawa Tengah serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi yang mengikuti secara daring.

Kegiatan ini menjadi momen penting dalam rangka serah terima jabatan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cilacap. Kepala Kantor Imigrasi Pati, Ahmad Zaeni, hadir sebagai saksi dalam proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut.

Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Kakanwil Ditjen Imigrasi Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar-Kantor Imigrasi di wilayah Jawa Tengah. “Kita harus terus bersinergi dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memberikan pelayanan imigrasi yang cepat, tepat, dan berkualitas,” tegasnya.

Selain pelantikan, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh Kepala Kantor Imigrasi se-Jawa Tengah. Mereka saling berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan kinerja pelayanan imigrasi di wilayah masing-masing.

Di Aula Kantor Imigrasi Pati, para pejabat struktural juga ikut menghadiri acara pelantikan ini melalui daring.

Acara diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah antarpejabat. Diharapkan, pelantikan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Pati — Kepala Kantor Imigrasi Pati bersama seluruh Jajaran Struktural dan Ibu Dharma Wanita Imigrasi Pati mengikuti syukuran Hari Bhakti Imigrasi ke-75 secara daring. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi ini dihadiri oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi dan Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Imigrasi di seluruh Indonesia, berlangsung pada Jumat, 31 Januari 2025.

Dengan mengusung tema “Melayani, Mengabdi & Berinovasi”, kegiatan dimulai dengan sambutan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), Agus Andrianto yang menyampaikan ucapan selamat Hari Bhakti Imigrasi ke-75 kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara Zoom. Menteri IMIPAS juga berharap agar seluruh UPT dapat terus meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam menjalankan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

 

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan segmen “Menteri Imipas Menyapa”, di mana Menteri IMIPAS, Bapak Agus Andrianto, menyapa langsung Imigrasi di beberapa UPT, di antaranya PLBN Jagoi Babang, Kanwil Ditjen Imigrasi Jawa Tengah, dan Kantor Imigrasi Jayapura. Momen ini menjadi semakin istimewa dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan secara serentak di seluruh UPT Imigrasi di Indonesia, termasuk di Kantor Imigrasi Pati.

Melalui kegiatan ini, seluruh jajaran Imigrasi di Indonesia diingatkan untuk terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, mengabdi untuk bangsa, dan terus berinovasi demi kemajuan layanan imigrasi yang lebih baik.